Foto dirilis Rabu (16/9/2020), memperlihatkan sejumlah siswa SDN Marmoyo, mengerjakan tugas dengan berkelompok menggunakan gawai secara bergantian di rumah warga Desa Marmoyo, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19 ini memunculkan masalah tersendiri bagi anak-anak yang tinggal di wilayah pelosok Jombang yang tidak bisa mengakses jaringan internet.(ANTARA FOTO/SYAIFUL ARIF)

Selasa, 04 Agustus 2020 – 08:37 WIB

JAKARTA – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) memiliki beberapa dampak negatif terhadap anak. Mereka diduga mengalami kekerasan fisik, verbal, dan perundungan di dunia maya.

Masalah PJJ tidak hanya terkait kepemilikan gawai, tidak ada jaringan, dan kemampuan ekonomi untuk membeli kuota internet. Interaksi orang tua dan anak-anak selama belajar dari rumah menjadi sorotan.

Para orang tua selama pandemi COVID-19 ini “dipaksa” menjadi guru. Sementara tidak semua orang tua memiliki pengalaman dan pengetahuan untuk pelajaran anak-anak sekolah. Pengamat pendidikan Doni Koesoema mengatakan selama PJJ anak-anak mengalami kekerasan fisik dan verbal di dalam rumah tangga.(Baca jugaMahasiswa Keluhkan Kuota Internet untuk PJJ, Ini Langkah Kemendikbud)

“Karena ketidakdewasaan orang tua dalam mengelola emosinya. Ini mungkin juga terjadi karena krisis ekonomi dalam keluarga sehingga anak-anak menjadi korban,” katanya kepada SINDOnews, Senin (3/8/2020).

Masalah kekerasan terhadap anak ini tentu memerlukan perhatian khusus. “Sekolah, terutama guru harus berkomunikasi dengan orang tua untuk menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh agar berjalan dengan baik. Tentu sesuai dengan kondisi sekolah, siswa, dan orang tua,” kata Doni.

PJJ yang dalam praktiknya sangat mengandalkan jaringan internet membuka ancaman baru terhadap anak. Mereka bisa mendapatkan cyber bullying ketika berselancar di dunia maya di tengah waktu belajar.(Baca jugaKemendikbud Akan Bantu PJJ Mahasiswa di Daerah 3T)

“Tentu hal ini mungkin saja karena anak-anak yang belum pernah PJJ tiba-tiba harus melakukan itu. Kalau tidak didampingi bisa salah dalam menggunakan media digital,” katanya.

(abd)

Sumber: SindoNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *