Para guru di Randau, Ketapang, Kalimantan Barat, berlatih mengimplementasikan Pendidikan Karakter Kontekstual melalui konsep pendidikan berlingkung yang mengintegrasikan lingkungan sosial dan budaya sebagai sumber pemelajaran peserta didik.
Doni Koesoema A, pengembang pendidikan karakter utuh menyeluruh, dan tim Pokja Penguatan Pendidikan Karakter Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjadi fasilitator bagi para guru untuk mendesain konsep pendidikan berlingkung sebagai bahan bagi desain skenario pembelajaran.
Para guru menganalisis lingkungan alam, sosial, budaya, benda-benda, masyarakat, dan keagamaan, yang ada di sekitar mereka untuk menjadi sumber kekayaan dalam pengembangan pendidikan karakter.
“Pendidikan berlingkung mendekatkan anak-anak pada lingkungan konteks sosial budaya yang mereka hidupi. Pembelajaran sebaiknya tidak memisahkan peserta didik dari lingkungannya,” ujar Doni.