Penguatan Pendidikan Karakter perlu diletakkan dalam konteks kearifan lokal setempat. Para guru di sekitar Randau, Ketapang, Kalimantan Barat, melaksanakan lokakarya dalam rangka Implementasi Penguatan Pendidikan Karakter berdasarkan Kearifan Lokal dalam Kurikulum 2013.
“Kearifan lokal perlu menjadi konteks dalam implementasi penguatan pendidikan karkater,” ujar Doni Koesoema A, narasumber dalam pelatihan Penguatan Pendidikan Karakter yang diadakan di SMP 7 USABA, Randau, Ketapang, Kalimantan Barat, 29 September 2019.
Para guru dilatih untuk memahami pendidikan karakter kontekstual sebagai sebuah proses pendidikan berlingkung, yang mengintegrasikan pembelajaran dalam keseluruhan konteks budaya setempat.
“Masyarakat Dayak memiliki tradisi nuba, yaitu menangkap ikan dengan akar-akar pohon untuk membuat ikan pingsan sehingga bisa diambil ikannya tanpa merusak lingkungan, namun saat ini, masyarakat justru melakukan nuba dengan potas, yang malah meracuni manusia dan merusak ekologis. Ini perlu menjadi perhatian dalam pewarisan nilai-nilai kearifan lokal bangsa Indonesia dalam pendidikan,” tegas Doni.