Hambatan belajar jarak jauh
Minggu, 10 Mei 2020 17:27 WIB
INDOZONE.ID – Di Tengah Pandemi Covid-19, hampir semua sekolah menjalani proses belajar mengajar dari rumah atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) menggunakan berbagai media digital. Meskipun demikian di daerah-daerah tertentu yang sulit mengakses teknologi dan listrik, hal ini menjadi kesulitan dan masalah sendiri.
Terkait hal ini, Pengamat Pendidikan Doni Koesoema A. mengatakan proses PJJ harus disesuikan dengan konsisi setiap daerah, karena masih ada kesenjangan atau gap akses teknologi bahkan listrik di sejumlah daerah di Tanah Air.
“Proses pendidikan harus diseuikan dengan situasi dan konsisi di daerah. Bisa dilakukan dengan pendidikan jarak jauh seperti daring dan lainnya. Itu silahkan dengan perangkat teknologi bagi yang mampu. Tapi bisa dicarikan altenatif untuk mereka yang tidak bisa mengakses teknologi,” kata Doni pada Indozone, Minggu (10/5/2020).
Untuk mereka di daerah yang tidak mengakses media daring bisa melalui televisi nasional atau lewat radio. Bila itu pun, tidak punya akses itu, guru bisa mengambil peran lebih dengan perhatian penuh pemerintah daerah agar proses belajar mengajar semua dapat berjalan lancar.
“Harus bisa dicarikan alternatif misalnya sekarang lewat TVRI, mungkin nanti lewat radio sehingga kalau di daerah terpencil bisa diikuti. Kalau di desa yang benar-benar listrik gak ada. Bapa ibu gurunya bisa tetap datang berkunjung ke rumah. Tetapi dengan protokol kesehatan, seperti cuci tangan pakai masker,” tuturnya.
“Untuk di daerah, pemerintah di daerah-daerah harus aktif sehingga semua bisa berjalan lancar. Karena tidak bisa semua daerah disama ratakan. Karena kalau sama, ada anak-anak tertentu terabaikan karena masalah teknologi, gak punya akses listrik,” tukasnya.
Sumber: Indozone.com