Maarif Institute mengadakan seminar publik dengan tema Pengawasan Internal di Sekolah untuk Penguatan Ideologi Pancasila, di Hotel Grand Zuri BSD City, Tangerang, Banten (30/09/2019). Doni Koesoema A, pengembang pendidikan karakter utuh menyeluruh menjadi salah satu pembicara yang membahas tentang Penguatan Peran Pengawas dalam mendiseminasi nilai-nilai Pancasila di Satuan pendidikan.
Pembicara lain yang diundang dalam acara tersebut adalah Henny Supolo Sitepu, Pendiri Yayasan Cahaya Guru, dan Subyantoro SH, M.Si. inspektur II Itjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mendiseminasikan gagasan tentang Pengawasan Internal untuk Penguatan Ideologi Bangsa dan menyosialisasikan modul pengayaan dan modul pelatihan untuk pengawas sekolah yang sudah dipersiapkan oleh Maarif Institute bersama dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” papar Abd. Rohim Gazali MA, direktur eksekutif Maarif Institute.
Doni menegaskan bahwa tugas pengawas sekolah dalam rangka menanamkan nilai-nilai ideologi Pancasila bukanlah hal baru. “Kami ingin mengingatkan bahwa implementasi nilai-nilai Pancasila di Satuan Pendidikan oleh pengawas adalah pekerjaan mereka sehari-hari. Jadi, para pengawas sekolah tidak perlu merasa ini sebagai pekerjaan baru,” papar Doni.
Henny Supolo mengingatkan bahwa menjaga kebinekaan di sekolah adalah amanat dari Preambule Pancasila. “Kebinekaan perlu dijaga dan ditumbuhkan di lingkungan sekolah, sehingga sekolah menjadi penyemai nilai-nilai keragaman, toleransi dan kebinekaan,” ujar Henny.
Doni Koesoema A, yang juga anggota Badan Standar Nasional Pendidikan merupakan salah satu penulis buku panduan tentang toleransi bagi pengawas. Ia telah banyak memberikan pencerahan tentang nilai-nilai Pancasila, kebinekaan, dan keragaman di satuan pendidikan melalui program Penguatan Pendidikan Karakter.