Pendidikan itu seharusnya jarak dekat, bukan jarak jauh seperti diributkan seperti sekarang. Bila pendidikan itu belajar tentang kehidupan, maka ia harusnya dekat, sedekat jantung dengan hati, sebagai sumber kehidupan dan spiritualitas.
Yang membuat pendidikan itu pendidikan adalah kedekatan guru dan murid. Bukan alat, metode, atau cara mengajarnya. Maka akan keliru bila di masa covid-19 ini kita sibuk dengan sarana, tapi lupa tujuan pendidikan, yaitu mendekatkan anak-anak dengan kehidupan apapun caranya. Sebab dalam hati, di situlah inti kehidupan.
Di mana hatimu berada, di sanalah hartamu berada. Demikian kata orang bijak. Maka, alih-alih sibuk dengan sarana, para guru semestinya belajar mengenali isi hatinya sebab di sanalah harta yang terbaik itu akan ia berikan pada murid.
Dalam buku saya berjudul Pendidik Karakter di Zaman Keblinger (2008), saya menyebut satu prinsip pendidikan, yaitu nemo dan quod non habet. Tak seorangpun memberikan dari apa yang tidak dimilikinya. Guru itu tugas utamanya bukan mengajar materi, tapi mengajarkan dirinya sendiri, hatinya, aspirasinya, nilai-nilai kehidupan yang diyakininya
Maka di Hari Pendidikan Nasional 2020 ini, saya mengajak para guru untuk bertanya, apa harta dalam hatiku yang aku miliki untuk aku berikan pada para murid? Sebab di mana hatimu berada, di sana hartamu berada. Berikan harta terbaik buat bekal para murid.
Selamat Hari Pendidikan Nasional 2020
Tuhan memberkati karya Ibu Bapa guru.
Doni Koesoema A.
Pemerhati pendidikan.